Hapus Tiket Penerbangan Murah, Menteri Jonan Dinilai Tak Tahu Masalah






Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengeluarkan kebijakan pengaturan tarif sehingga maskapai tidak bisa menjual tiket murah. Alasannya, Jonan tidak ingin maskapai mengabaikan aspek keselamatan karena harga tiket yang dijual terlalu murah.



"Tujuannya adalah keawajaran harga tiket tersebut bisa mempertahankan unsur keselamatan dengan baik," kata Jonan di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (6/1/2015), seperti dilansir detikcom.



Kebijakan menghapus tarif murah penerbangan ini mengundang reaksi publik. Jonan dianggap tak tahu masalah perbangan dan hanya panik.



"hanya orang yg kagak ngerti yg berpikir budget airlines itu identik dg tingkat keselamatan rendah," ujar netizen @sociotalker, Selasa (6/1/2015).



Lebih lanjut, netizen yang selama pilpres mendukung Jokowi ini menguraikan:



"tiket budget airlines bisa murah bukan krn faktor keselamatan dikurangi. krn standar keselamatan itu sama aja, mau budget ato reguler."



"nih menteri emang lagi panik. main tembak sana sini krn takut ketahuan gak kompeten ngurusin sektor yg super kompleks itu."



"ya gini nih kalo menteri bermodal buzzer. identifikasi masalah belum selesai, udah langsung eksekusi ajah."



"keselamatan pesawat terbang itu rendah bukan krn harga tiket murah tapi pengawasan & perawatan yg buruk. itu yg dibenahi."



"emang budget airlines cuma ada di indonesia? di australia & amrik juga ada tapi keselamatannya terjaga."



"emang lo pikir logika budget airline itu sama dg naik becak yg ditawar: mau murah kok pake rem?"



Netizen lain, Fachim Harharah, memberi komentar di akun fb-nya:



"Jadi mau disamakan sama Tarif Kereta Api yang naik 300%? padahal di airline banting-bantingan harga sudah wajar buat rute-rute yang balikannya kosong atau ramai pada hari-hari dan waktu-waktu tertentu, dan itu bukan berarti harus mengorbankan standard keamanan. Harusnya pak mentri ini diajarin ticketing di airline biar tau booking system pesawat dan peak session seperti apa. Diketawain sama orang luar pak. Sebelum memutuskan sesuatu, panggil pakar penerbangan jadi nggak ngasal gini."



Komentar juga datang dari Zulkhaery Basrul dan Yusuf Caesar:



"Setau ku tiket murah, yg di korbankan: tempat duduk jadi sempit2, snack ga ada lagi, aqua gelas pun ga ada & urusan keamanan penerbangan bukannya ada SOP? gak bisa kayak kopaja, metromini main hajar yg penting sampai, gitu kan? Ini pemerintah hobi betul cari kambing hitam." (Zulkhaery Basrul)



"(Tiket murah/promom). Intinya, itu cuma strategi marketing. Untuk keamanan, kan ada inspeksi dan supervisi dari kemenhub. Ada kontrol dan pengeceken rutin dari AirNav. Kalau Kemenhub, AirNav dan bandara kerjane nggak beres, jangan maskapai yang disalahin. Lalu penumpang yang jadi korban." (Yusuf Caesar)




0 Response to "Hapus Tiket Penerbangan Murah, Menteri Jonan Dinilai Tak Tahu Masalah"

Posting Komentar