[Jelang 100 Hari Pemerintahan Jokowi] Jokowi Cuma Menyengsarakan Rakyat













Tidak lama lagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan genap berjalan 100 hari. Bagi para pakar dan polster politik papan atas, satu periode 100 hari dianggap cukup mewakili gambaran kinerja pemerintah di masa mendatang.



Sayangnya, dalam 100 hari tersebut pemerintah belum menunjukkan kebijakan dan perubahan berarti bagi masyarakat.



Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman, mengatakan, yang dilakukan pemerintah sejauh ini lebih banyak pada pencitraan dan permainan opini.



"Apa yang telah dilakukan pemerintah selain hanya pencitraan yang berlebihan dan membuat opini seolah-olah apa yang telah diputuskan pemerintah adalah benar dan demi rakyat? Nyatanya berbagai kebijakan pemerintah tidak pro rakyat dan membuat beban hidup rakyat bertambah dengan mencabut berbagai subsidi," ujar Jajat dalam keterangan persnya, Kamis 8 Januari 2015.



Bahkan dikatakannya, cara Jokowi memerintah sudah menunjukkan bahwa ia adalah seorang neoliberalis atau neollib sejati.



Menurut dia, seorang pemimpin bermazhab neolib hanya tunduk pada harga pasar. Padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa pasar dapat dikendalikan oleh golongan tertentu, tanpa memikirkan apa dan bagaimana nasib rakyat kecil.



"Harapan besar rakyat, terutama kalangan menengah ke bawah yang merupakan basis terbesar yang mengantar Jokowi jadi Presiden untuk mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik sepertinya akan sia-sia. Belum genap 100 hari memerintah saja sudah menyengsarakan rakyat, bagaimana nanti ke depannya?" tutup Jajat


0 Response to "[Jelang 100 Hari Pemerintahan Jokowi] Jokowi Cuma Menyengsarakan Rakyat"

Posting Komentar