Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai, peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) akan memberikan relevansi dan signifikansi ketika semangat serta cita-citanya diwujudkan yaitu membebaskan anggotanya dari penjajahan. Salah satunya soal Palestina yang masih dijajah negara zionis Israel.
"Saat ini tersisa satu penjajahan yaitu Palestina, kita menunggu apa yang akan dihasilkan dari pertemuan KAA ini," kata Mahfudz dikutip dari Antara, Minggu (19/4).
Dia juga menjelaskan, relevansi dan signifikansi KAA juga diukur pada bagaimana agenda pembangunan dan kemakmuran negara-negara anggotanya bisa diwujudkan. Menurut dia, perwujudan pembangunan dan kemakmuran itu harus tanpa penjajahan ekonomi dan politik modern.
"Kemerdekaan yang hakiki harus diwujudkan dengan kemandirian dalam pembangunan dan kemakmuran meski tetap dalam kerangka kerja sama kawasan dan global," ujar Wasekjen PKS ini.
Mahfudz juga menilai relevansi dan signifikansi KAA juga bila dihasilkan resolusi konflik di negara-negara anggotanya. Hal itu, menurut dia, terkait yang mengarah pada disintegrasi atau bahkan de-eksistensi negara-negara anggotanya.
"Saya menilai konflik di kawasan Timur Tengah juga harus menjadi agenda serius dalam KAA tersebut," katanya.
Diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah peringatan ke-60 Koferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang akan digelar dalam dua sesi.
Sesi pertama akan digelar di Jakarta pada 19-23 April 2015 dan sesi kedua dilaksanakan di Bandung pada 24 April 2015. Hingga Minggu (19/4) sudah ada 32 kepala negara atau kepala pemerintahan yang mengkonfirmasi kehadirannya dalam forum tingkat internasional tersebut. (merdeka.com)
0 Response to "PKS Minta KAA Bisa Bebaskan Palestina dari Penjajahan Israel"
Posting Komentar