Dengan diubahnya spech BBM dari RON 88 ke RON 90, performa mesin kendaraan akan lebih bagus. Namun, Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi, meminta pemerintah tidak menghapus premium.
"Karena dipastikan perubahan spech tersebut harga BBM RON 90 lebih mahal," ujar Kurtubi kepada media di Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Menurutnya, tidak mungkin BBM RON 90 dijual dengan harga Rp7.400/liter tapi di atas Rp8 ribu/liter, sedikit di bawah harga Pertamax.
Akibatnya, untuk membeli bahan bakar baru tersebut, masyarakat harus mengeluarkan tambahan. Padahal dampak kenaikan harga BBM yang lalu masih dirasakan oleh mereka sampai sekarang.
Dengan mahalnya harga jual BBM baru itu, ungkapnya, tidak mustahil pengusaha angkutan umum, termasuk angkutan barang akan menaikkan tarif.
"Pada akhirnya masyarakat lagi menjadi korban. Harga sembako dan tarif angkutan umum pasti naik lagi," katanya. (POL)
0 Response to "Premium Dihapus Masyarakat Jadi Korban"
Posting Komentar