Dalam Pilpres 2014 lalu, Slank menjadi salah satu band pendukung pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Beberapa bulan menjabat sebagai presiden, Jokowi banyak menuai pro-kontra. Mulai dari menaikkan harga BBM di saat harga minyak dunia turun, hingga menunjuk jaksa agung dari kalangan partai politik.
Puncaknya adalah penunjukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Padahal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memberi raport merah pada BG saat diajukan sebagai menteri dan akhirnya dijadikan tersangka. Namun Jokowi tetap ngotot.
Melihat rekam jejak Jokowi selama tiga bulan menjabat sebagai presiden, para personil Slank mulai gerah. Bimbim, sang penggebuk drum menilai beberapa keputusan yang diambil Jokowi mendapat tekanan dari Megawati dan partai politik pendukungnya.
"Pastilah (ada tekanan Mega dan parpol). Kalau melihat dia sekarang kayak nggak punya siapa-siapa, nggak punya teman, nggak ada yang back up di parlemen. Harusnya relawan, aktivis, gandengan menjaga dia dari orang sekitarnya," ujar Bimbim Slank di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (24/1/2015), dilansir Liputan6.
Jika diperbolehkan, Bimbim ingin bertemu empat mata dengan Jokowi. Slank pernah mengatakan akan menegur langsung jika kebijakan Jokowi sebagai presiden merugikan rakyat.
"Sampai saat ini kami wait and see (melihat dan menunggu). Masih berusaha ketemu dan ngomong langsung dengan Jokowi. Tinggal kita dikasih waktu atau nggak," paparnya.
Terakhir, Bimbim menyampaikan sebuah pesan tersirat untuk Sang Presiden. Ia meminta Jokowi untuk lebih hati-hati dalam bertindak.
"Pesannya dia (Jokowi) hati-hati di Jakarta banyak lubang. Musti banyak bergaul sama aktivis biar nggak salah jalan," sindir Bimbim Slank.
Sayangnya, sikap tak tegas Jokowi dalam pertikain KPK-Polri makin membuat para aktivis kecewa. Aktivis yang dulu mendukung Jokowi dalam pilpres kini bahkan mengecam keras.
0 Response to "Slank: Sekarang Jokowi Nggak Punya Teman"
Posting Komentar