Bareskrim Polri harus mempercepat pemeriksaan terhadap Denny Indrayana terkait dugaan korupsi dalam pengadaan sistem online pembuatan paspor atau payment gateway di Kementeriaan Hukum dan HAM yang kemudian dibatalkan itu.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi mengatakan, hal itu penting dilakukan agar Bareskrim tak dijadikan sensasi politik.
"Saya melihat ada upaya Denny Indrayana, orang kepercayaan Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadikan Wakil Menteri Kumham rezim SBY, memolitisasi kasusnya seolah-olah merupakan upaya kriminalisasi terhadap dirinya sebagai pendukung KPK hanya karena dia sempat nongol di halaman kantor lembaga anti-rasuah itu tempo hari," kata Adhie, 7 Maret 2015 seperti dirilis RMOL.
Adhie menekankan,Denny harus bisa bersikap ksatria dalam menghadapi persoalan hukum ini. Denny, jangan berlindung di "ketiak KPK" dan seolah-olah menempatkan diri menjadi bagian penting atas eksistensi komisi anti-rasuah itu.
"Denny jangan mereduksi para pendukung KPK dengan dugaan kasus korupsi yang menimpanya. Bersikaplah ksatria. Berani berbuat harus berani bertanggungjawab," ujar penyair Negeri Para Bedebah ini.
Makanya, agar halaman kantor KPK tidak dijadikan tempat bersih-bersih diri orang-orang bermasalah, saya meminta Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Mabes Polri mempercepat proses yang menyangkut Denny Indrayana, agar tidak menjadi sensasi politik kontra-produktif bagi citra KPK,” demikian Adhie menutup perbincangan.
0 Response to "Adhie: Denny Jangan Sembunyi di Ketiak KPK"
Posting Komentar