Salah satu alasan pemimpin harus memiliki visi adalah mimpi memerlukan penggerak agar tidak menjadi angan-angan kosong. Karena, kalau mimpi sekadar jadi angan-angan kosong, begitu meluncur melewati mulut akan menjelma jadi omong kosong yang memalukan, apalagi kalau kemudian bual itu tertulis dan nyemplung di internet, seperti ucapan Jokowi di Subang, Jawa Barat, pada 26 Desember 2014 lalu.
Ketika itu, di hadapan para petani Kecamatan Bojong Jaya, Subang, Jokowi mengisahkan pertemuannya dengan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di forum APEC, Beijing, Cina.
“Saya malu saat ketemu Presiden Vietnam satu bulan lalu. Baru ketemu dia, ditanya apa coba. ‘Presiden Jokowi, beli beras dari saya lagi kapan?’ Coba, malu ndak?” ujar Jokowi.
Jokowi pun mengaku harga dirinya terluka dengan pertanyaan Tan Sang itu. Karena, katanya, sebagai negara agraris, Indonesia sudah seharusnya bisa berdaulat di sektor pangan. “Kita tidak mau negara kita impor beras lagi dari luar!” kata Jokowi.
Belum lagi usia ucapan Jokowi itu genap tiga bulan, Kepala Bulog Sub Divisi Regional Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Ismed Orlando mengatakan, beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang akan didistribusikan pada Maret 2015 berasal dari Vietnam.
“Mulai Maret 2015, kami tidak lagi menggunakan beras lokal, karena memang yang disediakan itu adalah beras yang berasal dari Vietnam. Kami hanya mengikuti perintah,” kata Ismed, Kamis, 5 Maret 2015.
Tak lupa, Ismed juga memuji kualitas beras Vietnam itu.
“Kualitas beras yang diimpor dari Vietnam Maret ini juga cukup baik,” tuturnya. [pn]
0 Response to "Duh.. Beras untuk Orang Miskin Itu Ternyata Beras Impor"
Posting Komentar