Mau Dibongkar Kecurangan Pilpres, Jokowi Takut Australia






Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak perlu menunda eksekusi mati terhadap warga Australia yang terlibat dalam peredaran narkoba.



“Kalau menunda itu menandakan Jokowi takut Australia karena Wikileaks akan membongkar sadapan Australia terhadap Jokowi saat Pilpres, ini bisa berdampak ke Jokowi sendiri,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Senin (9/3).



Menurut Muslim, nampaknya ada yang ditutup-tutupi Jokowi saat menunda eksekusi mati terhadap warga Australia itu.



“Nampak sekali ada yang ditutupi-tutupi. Kalau benar kenapa harus menunda. Harusnya Jokowi tidak perlu takut ke Australia sebagaimana yang diucapkan selama ini,” jelas Muslim.



Muslim meminta Jokowi untuk segera melakukan eksekusi terhadap warga negara asing yang mengedarkan narkoba.



“Bukan hanya Australia, semua warga asing bisa dijatuhi hukuman mati,” jelas Muslim.



Sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung menyatakan penundaan eksekusi terhadap terpidana mati gelombang kedua disebabkan persoalan teknis dan mengenai waktu.



Penundaan pun bukanlah pembatalan yang dapat menjadikan sejumlah terpidana mati gelombang tahap dua lolos dari peluru panas regu tembak.



Penundaan eksekusi sebagai bentu respon permintaan dari pemerintah Australia yang mengizinkan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran untuk melewatkan waktu lebih lama dengan keluarga mereka. Selain kedua warga negara Australia itu, terdapat lima warga negara yang akan dieksekusi yakni 1 dari Prancis, 1 dari Brazil, 1 dari Ghana, 1 dari Nigeria dan 1 dari Indonesia, serta seorang perempuan dari Filipina.



Sumber: intelejen.co.id




0 Response to "Mau Dibongkar Kecurangan Pilpres, Jokowi Takut Australia"

Posting Komentar