Innalillahi.. Dalam Perjalanan Menuntut Ilmu, Sekum PKS DPC Benda Wafat Kecelakaan




Innalillahi wa innailaihiraajiu'uun. Bermaksud untuk menghadiri acara Seminar Keluarga Samarada yang diisi oleh motivator Cahyadi Takariawan (Pak Cah), seorang kader PKS Kecamatan Benda – Tangerang, Adi Putranto, meninggal dunia karena kecelakaan, Ahad (12/4).



Kecelakaan terjadi di depan Hotel Allium Tangerang tempat acara digelar. Seminar yang diselenggarakan oleh Bidang Perempuan (Bidpuan) DPD PKS Kota Tangerang tersebut menghadirkan Pak Cah sebagai pembicara dan dijadwalkan berlangsung Ahad (12/4) pukul 9.00 WIB.



Salah satu personil Kepanduan DPD PKS Kota Tangerang, Beta, mengatakan bahwa kecelakaan terjadi antara Adi Putranto bersama istri yang mengendarai motor, ditabrak oleh mobil Toyota Avanza yang melaju kencang di Jalan Benteng Betawi.



Dikutip dari rilis pks-kotatangerang.org, sampai berita ini diturunkan belum diketahui jelas kronologi kecelakaan yang menewaskan ayah dari 6 orang putra putri tersebut.



Jenazah Adi Putranto langsung dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Usada Insani. Sedangkan istrinya, yang akrab disapa Ummi An’nikmah, dirawat di ruang gawat darurat RS yang sama. Pihak keluarga langsung mendatangi rumah sakit tersebut.



Perlu diketahui, pada struktur DPC PKS Benda, Kota Tangerang, Almarhum yang akrab disapa Pak Adi itu mengemban amanah sebagai Sekretaris Umum (Sekum). Pak Adi dikarunia 6 orang anak, Zahro (mahasiswa UIN Jakarta), Izzatunnisa (kelas XII MA Husnul Khotimah), Ja'far Abdul Ghoffar (kelas X MA Husnul Khotimah), Ainul Mardhiyah (Kelas VIII Ponpes Puteri Attaqwa), Yassir (kelas IV SDIT THI), serta Muhammad (TK).



Insya Allah Beliau Ahlul Khoir



Almarhum Adi Putranto punya banyak kisah inspiratif dalam kehidupan keluarga dan sehari-harinya. Beliau mempunyai enam anak dan empat diantaranya adalah penghafal Al-Quran.



Anak pertama bernama Zahro Salimah. Karena kepiawaiannya berbahasa Arab dan telah menghafal sekitar 20 Juz Al-Quran, ia díterima di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tanpa tes. Sebagai anak tertua, Zahro dikenal begitu sabar dan mengayomi adik-adiknya. Tampak ia begitu tenang saat kepergian ayah tercintanya, Ahad (12/4). Zahro merangkul adik-adiknya dan memberikan motivasi untuk tetap bersabar atas musibah yang terjadi.



Anak kedua, Izzatunnisa tengah duduk di Kelas XII Pesantren Husnul Khotimah. Menurut rencana, di tahun 2015 Izzah akan lulus. Ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan beberapa kali mendapat beasiswa. Di sisi lain, Izzah telah menghafal sekitar 17 Juz Al Quran. Ia tampak tabah meskipun pada Senin (13/4) Izzah menghadapi Ujian Nasional (UN).



Anak ketiga Almarhum duduk di Kelas X Pesantren Husnul Khotimah. Santri yang akrab disapa Ja'far tersebut telah menghafal sekitar 10 Juz Al Quran. Ja’far dikenal sebagai anak yang hobi berolahraga futsal. Ia periang, tanggung jawab, dan sangat sayang dengan Umminya. Ja'far termasuk anak yang berprestasi dan beberapa kali menjadi Juara Umum di pesantrennya.



Anak keempat yang biasa disebut A'in, bersekolah di Pesantren Putri At-Taqwa Belendung. A’in baru saja menyelesaikan program tahfidz super manzil di Pesantren Al Hikmah Bogor. Dalam waktu satu bulan, A'in sudah bisa menghafal Al-Quran sebanyak 13 Juz.



Sedangkan dua anak terakhir Almarhum, Yassir bersekolah di THI Cipondoh dan Muhammad, putra bungsu yang masih berusia 5 tahun. Mereka selalu sholat berjamaah bersama ayahnya. Meskipun tak ada ayahnya, mereka berdua tetap datang untuk sholat berjamaah. Subhanallah.






Tak kalah pentingnya adalah peran Istri Almarhum. Peristiwa Ahad (12/4) pagi tidak menjadikan ibu yang sering disapa Ummi An Nikmah tersebut trauma atau sedih yang mendalam. Dalam keadaan terbaring dan kondisi berduka, Ummi An Nikmah menguatkan hati anak-anaknya serta memberikan senyuman kepada para tamu, yang justru meneteskan air mata saat membesuk.



Bahkan, Ummi An Nikmah memberikan nasihat dan memotivasi pengendara (mobil Avanza) yang menabraknya. Ia tampak berbesar hati menguatkan hati sang pelaku yang justru sempat shock usai kecelakaan.



Cahaya Allah datang dan orang-orang beriman selalu mempersiapkan kematian. Apalagi Almarhum Adi sekeluarga menghiasi rumahnya dengan cahaya-cahaya Al Quran. Allah selalu ingin menemui orang-orang yang dicintai-Nya.



Semoga kepergian Almarhum berdakwah dan berupaya menghadiri majelis ilmu dalam Seminar Sakinah Mawaddah Warohmah (Samarada) yang diadakan DPD PKS Kota Tangerang, merupakan bagian dari Janji Allah. Karena barang siapa yang berjalan menuntut ilmu, maka sama halnya ia berjihad fii sabilillah.



Semoga Allah berikan balasan berupa surga kepada Sang Ayah yang begitu tegar dalam dakwah, sabar mendidik anak dan keluarga, serta kecintaannya memperjuangkan agama. Aamiin.



Dan kami bersaksi… Demi Allah, beliau adalah Akhlul Khoir...



Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu...



*Sumber: pks.or.id




0 Response to "Innalillahi.. Dalam Perjalanan Menuntut Ilmu, Sekum PKS DPC Benda Wafat Kecelakaan"

Posting Komentar