Film Hollywood, American Sniper, dijadikan kambing hitam atas penembakan tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat (AS). Film ini disebut-sebut telah menyebarkan sentimen anti-Arab dan Islamophobia.
Dilansir the New York Times, Jumat (13/2/2015) Aktivis Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika, Abed Ayoub mengatakan industri perfilman AS berperan besar atas sentiment anti-Arab dan Islamophobia yang terjadi di Negeri Paman Sam.
Abed menyebut, industri film, Pemerintah Amerika dan para komentator politik juga mempunyai peran serupa dalam menyebarkan sentimen anti-Arab dan anti-Muslim.
Film American Sniper yang menjadi jawara box office AS mempertontonkan sentiment anti-Arab yang cukup jelas. Bahkan film ini disebutnya telah banyak berpengaruh pada arus media dan masyarakat.
Abed mengeluhkan penanganan kasus Chapel Hill sangat berbeda dengan kasus ain dengan korban yang beragama atau bersuku lain.
“Tentu saja 100% hal ini akan ditangani berbeda jika peran [pelakunya] terbalik,” seru Abed. “Negara ini harus menyadari aksi terorisme tidak merujuk pada satu agama dan etnis,” tambahnya lagi.
Seperti diberitakan, tiga mahasiswa Muslim di North Carolina, Amerika, ditembak oleh seorang lelaki yang kerap memposting pesan dan status anti agama di media sosial.
Ketiga korban ternyata masih satu keluarga, bahkan dua di antaranya adalah suami istri.
Para korban yakni Deah Shaddy Barakat, 23, dan istrinya Yusor Mohammad, 21, serta saudara perempuannya Abu Salha, 19, ditembak mati di apartemen dekat lokasi kampus North Carolina University. Polisi menemukan ketiganya dalam kondisi sudah tewas.
Sementara pelakunya adalah Craig Stephen Hicks, 46, kini telah ditangkap dan didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama.
Pelaku yang dikenal dengan berbagai pesan anti religi di akun media sosial saat ini sudah mendekam di penjara Durham Country Jail, Negara Bagian North Carolina.
Sumber: Solopos
***
Sebelum peristiwa tragedi pembantain tiga muslim Amerika ini, pada 26 Januari 2015 Komite Anti Diskriminasi Amerika-Arab Saudi (ADC) telah bersurat kepada aktor pemeran utama film American Sniper, Bradley Cooper dan sutradara film itu, Clint Eastwood, untuk berbicara ke publik guna membantu mengurangi retorika penuh kebencian yang timbul pascapemutaran film itu.
Menurut ADC, kebencian itu muncul akibat dari penggambaran Arab dan Muslim dalam Film itu. Mereka telah mengumpulkan ratusan pesan penuh kebencian yang menargetkan Arab dan Muslim Amerika Serikat dari para penonton fim dari Facebook dan Twitter. Dalam sebuah pernyataan, Presiden ADC, Samer Khalaf mendesak Eastwood dan Cooper untuk menanggapi ancaman-ancaman tersebut.
(Baca selengkapnya berita yang dulu sudah Piyungan Online posting pada 27 Januari 2015: Film "American Sniper" Membahayakan Umat Muslim Amerika)
0 Response to "Film "American Sniper" Dituding Picu Penembakan 3 Muslim Chapel Hill"
Posting Komentar