Australia ancam bocorkan rahasia Jokowi. Hal ini kemungkinan akibat eksekusi mati Bali Nine, dimana Australia dengan berbagai cara sudah upayakan, namun sepertinya tak berhasil.
Dalam berita TEMPO berjudul "Abbott: Eksekusi Bali Nine Pengkhianatan Terbesar " disebutkan... Perdana Menteri Australia Tony Abbott menegaskan, eksekusi mati terhadap dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, oleh Indonesia bakal menjadi pengkhianatan terbesar bagi kepentingan nasionalnya.
Seperti dikutip dari The Australia, 5 Maret 2015, Abbott di hadapan parlemen Australia menjelaskan kritik terkerasnya itu kepada pemerintah Indonesia. Abbott masih berharap hukuman mati terhadap dua narapidana penyelundup 8,2 heroin itu dapat dibebaskan.
Abbott mengatakan, Australia menginginkan hubungan efektif dan terbaik dengan Indonesia serta mengingatkan posisi internasional kedua negara jangan sampai ternoda oleh eksekusi.
***
Upaya biasa tak berhasil, dikabarkan Australia akan bocorkan hasil sadapan yang berisi "bobrok" Jokowi.
Situs citizenjurnalism.com memuat berita "Akan Dibocorkan Hasil Sadap Telepon Jokowi Saat Pilpres 2014". Berikut isinya:
Mata-mata Australia menyadap percakapan telepon selular dan data publik serta pejabat Indonesia melalui jaringan telepon selular terbesar, Telkomsel. Hal itu terungkap dari bocoran dokumen rahasia milik bekas kontraktor NSA, Edward Joseph Snowden yang nantinya akan diungkap oleh WikiLeaks.
Salah satu hasil sadap yang akan dibuka oleh wikiLeaks adalah percakapan Jokowi dengan beberapa pihak saat pilpres 2014. Bocoran Snowden tentang ulah mata-mata Australia itu diterbitkan Kamis (5/3/2015) di Selandia Baru. Menurut dokumen rahasia Snowden, badan spionase elektronik Australia, yakni Australian Signals Directorate (ASD) telah bekerjasama dengan Biro Keamanan dan Komunikasi Selandia Baru (GCSB) untuk menyadap jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia dan Pasifik Selatan.
Selain Indonesia, ASD dan GCSB juga melakukan spionase elektronik terhadap negara-negara kecil di kawasan Pasifik seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Kaledonia Baru, Tonga, dan Polinesia.
Masih menurut dokumen Snowden, Selandia Baru dan Australia menyadap satelit komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut. Mereka berbagi data panggilan telepon, email, pesan media sosial dan metadata. Data-data sadapan itu lantas dibagi bersama jaringan “Five Eyes” atau jaringan spionase “Lima Mata”.
Telkomsel jadi target ASD, menurut Snowden, karena jaringan telepon selular Indonesia itu melayani lebih dari 122 juta pelanggan.
Seorang perwira intelijen Selandia Baru yang bekerja di sebuah bursa di Canberra pada tahun 2009 ditempatkan di “bagian analisis jaringan infrastruktur ” ASD, di mana ia diberi tugas khusus untuk menyediakan data telekomunikasi selular di Indonesia.
“Termasuk menyelidiki catatan panggilan telepon dan data yang dikirim melalui FTP (file transfer protocol) yang digunakan untuk mendukung transmisi lalu lintas telepon internasional dan domestik jarak jauh,” bunyi dokumen Snowden seperti dilansir Sydney Morning Herald, baru-baru ini.
Kemudian pada 2012, ASD mencuri hampir 1,8 juta kunci utama dienkripsi, yang digunakan untuk melindungi komunikasi pribadi, dari jaringan telepon seluler Indonesia. ASD juga menyadap panggilan data curah dari Indosat, operator telekomunikasi satelit domestik di Indonesia, termasuk data pejabat Indonesia di berbagai departemen pemerintah. [Ant/L-9]
(Sumber: http://ift.tt/1MgQ3pa)
0 Response to "Disadap Australia, 'Borok' Jokowi Mau Dibongkar"
Posting Komentar