Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Lulung, menyebut ada dua macam media massa yang mengangkat kasus ricuh APBD DKI Jakarta.
Lulung mengatakan, media jenis pertama adalah media yang peduli pada substansi persoalan APBD, sedangkan jenis kedua media yang tidak peduli substansi namun fokus pada pencitraan. Media yang tak peduli substansi ogah menyorot pelanggaran UU yang dilakukan gubernur.
Selain itu Lulung juga menyebut, yang tidak bicara substansi dalam isu "dana siluman" ini adalah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama alias Ahok. Menurut dia, Ahok melakukan pelanggaran bertubi-tubi terhadap perundang-undangan dalam proses APBD DKI.
"Ini pencitraan jilid dua, jilid pertamanya adalah saat pembahasan UU MD3 yang masih prematur, dia tidak bicara substansi," kata Lulung dalam diskusi kisruh APBD DKI "Deadlock Ahok" yang disiarkan Sindo Trijaya FM, Sabtu pagi (7/3).
"Hari ini dia bikin pencitraan lagi. Dia menabrak UU, lalu bicara e-budgeting yang sebetulnya diapresiasi semua pihak termasuk DPRD. Tapi pertanyaannya sudah teruji belum?" tutur Lulung.
Seperti diketahui, Lulung adalah sosok yang di-bully habis-habisan di media sosial karena konflik DPRD dengan Ahok.
"Saya bilang tadi ada dua media. Omongan kami yang belepotan diaudit. Sementara omongan dia yang comberan tidak diedit," sindir politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Dia menyebut Ahok bagaikan tikus yang maju-mundur ingin menyantap umpan dalam jebakan, namun akhirnya dimakan juga.
"Dia head to head enggak mau, maunya pake akun sosial yang dibayar sama dia," ucapnya. [ald/RMOL]
0 Response to "Lulung: Omongan Kami yang Belepotan Diaudit, Omongan Dia yang Comberan Tidak Diedit"
Posting Komentar