PDI P Pecah?













Meski sama-sama terlibat dalam tim pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, namun pendapat mantan Sekjen PDI-P, Tjahjo Kumolo dan Plt Sekjen PDI P Hasto Kristiyanto berbeda terkait pertemuan Samad dengan petinggi PDI P.



Hasto mengatakan Ketua KPK Abraham Samad berupaya melobi PDI P untuk jadi cawapres Jokowi. Hasto menyebut ada 6 kali pertemuan Samad dengan elite PDI P.



Pertemuan-pertemuan itu digelar saat Samad menjadi kandidat kuat cawapres Jokowi. Hasto menyebut Samad saat masuk dua besar bursa cawapres Jokowi.



"Pada pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya, lebih dari 5 pertemuan. Pertemuan kedua, timnya secara khusus memohon kepada kami agar Bapak AS dapat dijaring dalam penetapan calon wapres," kata Hasto dalam jumpa pers di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis 22 Januari 2015.



Hasto mengatakan bahwa pertemuan dengan Abraham Samad diikuti oleh beberapa politisi partai pendukung Jokowi yang kini menduduki posisi menteri. Bahkan Hasto klaim bahwa mereka siap untuk memberikan kesaksian tentang pertemuan tersebut. Ia juga memiliki bukti foto pertemuan Samad dengan elit PDI-P serta rekaman CCTV terkait pertemuan tersebut. Dalam foto tersebut Samad dijelaskan Hasto mengenakan topi dan masker.



Namun anehnya, tudingan Hasto tak diperkuat anggota tim sukses pencapresan Jokowi lainnya. Tjahjo Kumolo, yang saat itu masih menjabat Sekjen PDIP mengaku tak tahu menahu soal masuknya Abraham Samad sebagai kandidat kuat cawapres Jokowi. Tjahjo juga menegaskan tak pernah bertemu dengan Samad untuk membahas posisi cawapres.



"Sebagai Sekjen saya nggak dengar. Karena di partai tidak pernah bahas itu," ujar Tjahjo di Istana Bogor, Kamis 22 Januari 2015.



Selain itu, Tjahjo Kumolo juga mengatakan nama Abraham tidak pernah disebut-sebut saat pembahasan di internal partai.



"Saya sebagai Sekjen tidak pernah dengar (nama Abraham disebut), karena di partai tidak pernah bahas itu," kata Tjahjo di Istana Bogor, Kamis 22 Januari 2015.



Hal senada juga dikatakan Andi Widjajanto. Andi yang saat itu menjadi tim sukses yang paling sering menempel Jokowi mengakui Samad memang masuk bursa cawapres Jokowi.



Namun dengan tegas dia membantah ada pertemuan rahasia dengan Samad.



"Setahu saya tidak dimungkinkan karena Abraham Samad tak mungkin bergerak sendirian tanpa pengawal-pengawal KPK. Saya belum tahu apa yang disampaikan Hasto (Plt Sekjen PDIP) dan Hendro (Hendropriyono). Setahu saya tidak dimungkinkan (pertemuan Abraham dengan PDIP). Pak Abraham kan gak mungkin gerak sendiri, beliau ke mana-mana selalu ada pengawal)," jelas Andi di Istana Bogor.



Johan Budi SP, Deputi Pencegahan KPK, menegaskan bahwa Ketua KPK Abraham Samad membantah tudingan Plt Sekjen PDI-P soal adanya pertemuan elite PDIP dengan Abraham Samad beberapa waktu lalu membicarakan soal cawapres Joko Widodo di Pilpres 2014.



"Yah tadi pimpinan KPK sudah rapat dan meminta klarifikasi dengan pak Abraham Samad terkait tuduhan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu, dan dikatakan oleh pak Abraham Samad jika semua itu adalah fitnah," ujar Johan Budi di gedung KPK, Kamis 22 Januari 2015.



Benarkah gara-gara Samad, PDI-P Pecah?



Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego mengatakan besar kemungkinan PDIP sedang melakukan serangan terhadap lembaga anti korupsi tersebut.



Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin mengatakan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bisa sama-sama terkena sanksi pidana. Hal itu diungkapkan Aziz terkait pernyataan Hasto yang mengatakan pernah melakukan lobi dan pertemuan politik dengan Abraham Samad.



Menurut Aziz, Abraham terancam sanksi pidana jika benar melakukan penyadapan di luar penanganan perkara. Informasi penyadapan yang dilakukan Abraham itu disampaikan oleh Hasto.



"Kalau rekaman (penyadapan) itu tidak berkaitan dengan tindak pidana, misalnya melanggar privasi, bisa dipidana," kata Aziz, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 22 Januari 2015. [fastnews]





0 Response to "PDI P Pecah?"

Posting Komentar