Mengapa pemerintah seperti teledor dengan menyerahkan sepenuhnya harga BBM ke pasar (keekonomian). Padahal, jika mau sedikit lebih cerdik, diberikan saja subsidi Rp100.
Demikian disampaikan Gede Sandra peneliti Lingkar Studi Perjuangan kepada Aktual.co, Rabu (31/12).
Selain itu, sambungnya, harus diingat MK pernah mengeluarkan keputusan pd Desember 2004 yg isinya melarang penyerahan harga BBM ke pasar.
"Jika begini sama saja Menteri ESDM Sudirman Said hendak menjerumuskan Presiden Jokowi. Karena bukan tidak mungkin keteledoran ini dapat menjadi peluru politik di interpelasi BBM oleh DPR, yang mungkin dapat berujung ke pemakzulan," demikian Gede Sandra.
Seperti diberitakan sebelumnya, mulai 1 Januari 2015 pemerintah tidak akan memberikan subsidi pada BBM jenis Premium.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri ESDM, Sudirman Said.
"BBM Umum harganya mengikuti harga pasar. Bukan berarti pemerintah lepas tangan, pemerintah hanya atur cara harga BBM Umum, selain BBM di atas tidak diberikan subsidi," ujar Sudirman di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (31/12).
sumber: aktual.co
0 Response to "Pengamat: Harga BBM Ikuti Pasar, Peluru DPR Makzulkan Jokowi"
Posting Komentar