Mulai hari ini pemerintah telah menetapkan harga baru BBM, untuk harga solar dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250, minyak tanah tetap Rp 2.500 dan untuk premium Rp 7.600. Kebijakan terbaru pemerintah Joko Widodo ini akan dievaluasi tiap bulan. Jika ada mekanisme persaingan sehat harga menjadi lebih dinamis.
Namun, meski mengalami penurunan, pemerintah telah mencabut subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 88 alias Premium. Ke depan, harga Premium akan naik-turun mengikuti harga pasar atau keekonomiannya seperti harga Pertamax.
Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto mengklaim bahwa kebijakan tersebut dapat memulihkan kondisi keuangan perseroan. Hanya saja Dwi tak menyebut berapa kisaran keuntungan yang bakal didapat Pertamina dari kebijakan penghapusan subsidi premium ini.
"Keuntungan tersebut akan digunakan untuk investasi kilang minyak. Investasi kita di storage, kilang di upgrade," terang Dwi.
Pengumuman penurunan harga BBM itu telah disampaikan oleh para menteri-menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi), antara lain Menteri ESDM Sudirman Said, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Menko Bidang Maritim Indroyono Soesilo, dan Menteri BUMN Rini Soemarno pada Rabu, 31 Desember 2014.
0 Response to "Premium Dihapus, Pertamina Untung Besar"
Posting Komentar