Ilustrasi - Foto : Google |
Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (2/12/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 14 poin atau 0,12 persen menjadi Rp12.295 per USD. Adapun pergerakan harian Rupiah, berada di kisaran Rp12.272-Rp12.298 per USD.
Sementara yahoofinance, mencatat Rupiah berada di nilai tengah Rp12.280 per USD. Sedangkan jika mengacu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) milik Bank Indonesia (BI) Rupiah masih berada di Rp12.264 per USD.
Head of Research & Analysis BNI, Nurul Eti Nurbaeti, menjelaskan tekanan dolar AS terjadi seiring meningkatnya permintaan dolar menyusul penurunan harga minyak, di tengah fokus perhatian pelaku pasar terhadap rilis data inflasi domestik dan neraca perdagangan Indonesia kemarin.
"Memburuknya data manufaktur di AS, Tiongkok dan Eropa diperkirakan akan berdampak pada kembali meningkatnya eskalasi dolar AS terhadap Rupiah pada hari ini," ujar Eti dalam sebuah risetnya.
Menurutnya, meningkatnya inflasi di tengah membaiknya kinerja neraca perdagangan Indonesia, menjadi mixed sentiment bagi pergerakan nilai tukar Rupiah. Meski demikian, dia yakin BI akan terus memantau pergerakan nilai tukar Rupiah.[*]
0 Response to "Analis BNI : Harga BBM Merosot, Rupiah Terus Tertekan"
Posting Komentar