Jelang perayaan Natal, Ustadz Yusuf Mansur kian giat mengingatkan Muslim terkait hukum menyikapi hari besar umat kristiani tersebut.
Kali ini Ustadz kembali mengingatkan lewat akun twitternya @Yusuf_Mansur bahwa menurutnya jangan hanya karena ingin dianggap nasionalis, sehingga Muslim memberi ucapan natal.
"Bila setuju ngucapin selamat natal, tapi pengen 'dianggap' oleh kawan2 kristiani, atau dianggap pluralis, nasionalis, ya mereka pun punya penilaian," tulis Ustaz Yusuf Mansur dalam akun twitternya, Jumat (19/12).
Postingan Ustaz terkait natal ini diawali oleh curhatannya bahwa ia mendapat ucapan selamat milad dari Pastor Gilbert L dan istrinya. Ia melanjutkan, Pendeta Gilbert telah mengerti dan sangat paham mengapa dirinya memilih untuk tidak mengucapkan selamat natal.
Menurutnya, masih banyak cara dan mereka tetap bersaudara. Sementara yang bermasalah menurutnya justru diluar mereka.
"Saya dg pendeta2 lain, dari Katolik, Nasrani, jg kwn2 Budha, Hindu, antar-kami sngt2 bersahabat," tulisnya.
Kuncinya, tetap komunikasi yang tulus nan ikhlas. "Jauh dari riya, pengen diliat, dianggep. shingga senyum mlh lbh kuat kdg dari kata2," katanya.
Ditambahkan olehnya, sedangkan bagi yang setuju dan tidak setuju, aturan mainnya sederhana. Yang tidak setuju tetap menghormati yang setuju dan harus berdampingan. Pasalnya, para pemuka lintas agama saja, bisa duduk bersama.
"Ga susah koq. tulus aja membimbing ummat ini. Masa g bs ddk brdampingn? wong antar ust & pndt2, biksu2 & pimp ummat lain bs ddk brsm. masa ssama mlh g bs," tulis dia. (ROL)
0 Response to "Yusuf Mansur: Ingin Dianggap Toleran tak Perlu Beri Ucapan Natal, Ada Cara Lain"
Posting Komentar