Biksu Ashin Wirathu: Saya Baca Seluruh Al Qur’an dan Saya Semakin Muak


Biksu Myanmar yang kini tengah ramai diperbincangkna, Ashin Wirathu, melontarkan kata-kata provokasi yang menyerang Umat Islam. Dengan pongahnya biksu asal Myanmar tersebut mengaku muak melihat Al Qur’an.

Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama majalah TIME, Ashin Wirathu menyebut jika dirinya telah membaca seluruh isi Al Qur’an. Setelah membaca Al Qur’an, Wirathu mengaku semakin muak terhadap Al Qur’an.

"Terus terang saja, saya tidak menemukan sesuatu yang saya suka di Al Qur’an ini," jelasnya.

Bahkan, Ashin Wirathu menuding Islam telah memiliki rencana besar untuk membuat Myanmar menjadi negara Muslim di Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam.

"Kalian bisa lihat, jumlah penduduk Myanmar yang memeluk Islam setiap tahunnya selalu bertambah. Ini pasti ada rencana besar," ucapnya.

Untuk menghambat laju populasi Umat Islam, Presiden Myanmar Thein Sein menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang kesehatan yang mengontrol populasi jumlah penduduk.

Sebagaimana dilansir laman berita tibune.com.pk, Senin (25/5) menurut para aktivis Hak Asasi Manusia RUU tersebut akan digunakan untuk menekan populasi jumlah Muslim di negara itu.

Undang-undang ini didukung oleh kelompok Komite ultra-nasionalis Buddha untuk Perlindungan Kebangsaan dan Agama, yang dikenal sebagai Ma Ba Tha.

Kelompok ini telah memicu sentimen anti-Muslim dengan mengatakan komunitas Muslim memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan akhirnya akan menyerbu negara mayoritas Buddha.

"Undang-undang ini menargetkan satu agama, satu populasi, di satu daerah," kata aktivis HAM Khin Lay, pendiri Segitiga Wanita Grup Dukungan Yangon, yang memberikan perempuan pelatihan profesional dan politik dan melobi pembelaan hukum.

Para biksu di Myanmar juga melancarkan aksi demo menentang kembalinya pengungsi Muslim Rohingya ke Myanmar.

Sumber: majalahberita.com, ROL


0 Response to "Biksu Ashin Wirathu: Saya Baca Seluruh Al Qur’an dan Saya Semakin Muak"

Posting Komentar