Dalam masa kampanye Pilpres Jokowi menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara tukang impor karena ulah mafia
“Mafia membuat kita selalu mengimpor baik daging, padi, ikan dan minyak. Ini yang membuat mengapa menghilangkan impor susah karena ada kepentingan di antara beberapa orang,” kata Jokowi di Jakarta, Rabu, 2 Juli 2014 dalam masa kampanye Pilpres, seperti dikutip dari Tribunnews.com. (Ini LINK nya)
“Indonesia itu harusnya bisa ekspor, tapi kok malah terus-terusan impor. Tahu sebabnya? Karena ada mafianya. Ada mafia daging, ada mafia beras, bahkan mafia haji,” ungkap Jokowi.
Jokowi mengatakan Indonesia sudah saatnya menghilangkan budaya impor. Karena Indonesia memiliki potensi besar seperti memiliki sejumlah wilayah lumbung beras, salah satunya Cianjur.
“Sebetulnya persoalan ini tidak rumit. Menjadi rumit karena banyak kepentingan, ada yang ingin dapat uang, dapat komisi, sehingga kita impor terus, lalu bocor-bocor, ya sukanya bocor sih,” katanya.
***
Sepakat dengan Presiden Jokowi agar Indonesia menghilangkan budaya impor dan bisa mandiri.
Tapi kenapa sekarang budaya IMPOR masih dilestarikan dan bahkan malah cenderung meningkat?
- Rencana impor sapi asal Australia hingga 264 ribu ekor, ini meningkat tajam dari semula 136 ribu ekor.
- Impor 1500 kapal dari China senilai Rp 15 Triliun hasil MoU KTT APEC 2014 di Beijing
Apakah berarti Mafia masih menguasai negeri ini? Atau karena besarnya komisi (fee) sehingga masih IMPOR?
Tentu ini urusan Pak Presiden, #BukanUrusanSaya. (ibn)
0 Response to "Kampanye Jokowi: Indonesia Tukang Impor Karena Ulah Mafia"
Posting Komentar