Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) berupa dana bantuan sebagai bentuk kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tampaknya harus dibayar nyawa oleh masyarakat miskin. Bagaimana tidak, sejauh ini sudah tiga orang tewas saat mengantre dana kompensasi tersebut.
Kasus pertama menimpa Yatirah (70), warga Jalan Petoran RT 02 RW 08, Kelurahan Petoran, Kecamatan Jebres, Solo. Ia meninggal dunia saat sedang mengantre dana Kartu Program Sejahtera (KPS) di Kantor Pos Jebres. Yatirah yang saat mengantre dalam kondisi sehat, tiba-tiba mengeluh sesak napas. Ia pun meninggal usai diberi pertolongan pertama di dalam Kantor Pos Jebres.
Kemudian kasus kedua terjadi di Tasikmalaya pada Jumat Jumat 28 November 2014. Nenek Icih (69), warga Kampung Trowek, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, merenggang nyawa saat kelelahan karena harus antre dan berdesakan di Kantor Kecamatan Kadipaten.
Terakhir, kasus ketiga juga terjadi di Tasikmalaya pada Minggu 30 November 2014. Nenek Itit, warga Desa Keputihan, Kecamatan Jatiwaras, tewas setelah terjatuh karena kelelahan mengantre dana PSKS.
Korban sempat dibawa petugas ke Puskesmas Jatiwaras, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dalam perjalanan.
*sumber: Okezone
0 Response to "Innalillahi... Sudah Tiga Nyawa Melayang karena Dana Kompensasi BBM "
Posting Komentar