Usai Diundang Makan Siang Ke Istana, Peneliti LIPI Bela Jokowi




Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris, menjelaskan hasil pertemuan antara beberapa pengamat politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara beberapa waktu lalu.



Menurut dia, dari pertemuan tersebut banyak membicarakan perkembangan situasi instabilitas politik dan ekonomi nasional. Lalu, jawaban Presiden Jokowi terhadap persoalan yang dihadapi ini sangat masuk akal.



"Kami (para pengamat) sampaikan keluhan (pada pertemuan itu). Penjelasan Pak Jokowi masuk akal. Ia bilang bagaimana pemerintah bisa bekerja maksimal kalau APBN yang bisa dilaksanakan baru 2-3% nya," kata Syamsuddin di Kantor LIPI, Jakarta, Jumat (17/4/2015), dilansir inilah.com .



Untuk APBNP menurut pengakuan Jokowi akan diselesaikan pada satu hingga dua bulan mendatang, karena masih ada masalah administrasi. Setelah itu, baru bisa diuangkan setelah dua sampai tiga minggu berikutnya.



"Jadi memang tidak mungkin menunjukan sesuatu yang signifikan kalau penyerapannya baru 2 persen," ujarnya.



Sebagaimana diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah pengamat dalam jamuan makan siang, Selasa (14/4) kemarin. Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga bertanya terkait hasil survei popularitasnya kepada sejumlah pengamat yang hadir.



"Ditanya oleh Pak Jokowi atas survei terbaru. Mereka menjelaskan tentang popularitas presiden, wakil persiden, dan kabinet," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa (14/4/2015) malam. (Baca: Undang Pengamat ke Istana, Jokowi Tanya Popularitas)

0 Response to "Usai Diundang Makan Siang Ke Istana, Peneliti LIPI Bela Jokowi"

Posting Komentar